Standing On Giant’s Shoulder

Powered By GROME

Namanya Martin Luther King Jr. Ia seorang pendeta yang kemudian memimpin gerakan hak asasi manusia melawan rasisme. Ia mulai pergerakannya dari tahun 1955 sampai dengan ia tewas dibunuh di tahun 1968. Ia memperjuangkan hak kaum berwarna untuk memilih, menolak pemisahan karena warna kulit, hak buruh dan hak sipil lainnya.

King memimpin beragam kegiatan masa anti kekerasan untuk memperjuangkan aspirasi mereka. 

 

Di tahun 1955, King Jr, memimpin aksi mogok naik bus bagi warga African American selama 381 hari. Akhirnya Mahkamah Agung US mengabulkan tuntutan pencabutan hukum yang memisahkan tempat duduk berdasarkan warna kulit. Tahun 1963, King Jr berpartisipasi dalam Pawai tahun 1963 di Washington, di mana dia menyampaikan pidato “I Have a Dream” yang sangat terkenal. Pada 14 Oktober 1964, King memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian karena memerangi ketidaksetaraan rasial melalui perlawanan tanpa kekerasan.

 

Wah keren amat ya Martin Luther King Jr… Apa karena dia sendiri begitu hebat? Pastinya gak. Dia dipengaruhi orang-orang sekitarnya. Apalagi terkait perlawanan tanpa kekerasan, dia terinspirasi oleh Yesus Kristus dan belajar banyak teknik-tekniknya dari Mohandas K. Gandhi. King Jr, pun sebenarnya baru belajar tentang cara-cara Gandhi dari teman-temannya. Gandhi sampai belajar ke India dan semakin yakin tentang kekuatan perjuangan anti kekerasan ini.

 

Martin Luther King Jr. mengubah sejarah karena ada orang-orang yang mendukungnya. Terlebih, ia belajar teknik-teknik perjuangan tanpa kekerasan dari Mohandas K. Gandhi. Ia berjuang “diatas bahunya Gandhi”.

 

Sebagai leader, pastinya kita seperti ini karena dukungan orang lain. Kita dibolehkan berdiri diatas bahu orang, sehingga kita berkembang. Karenanya, yuks,

  • Pikirkan siapa saja yang sudah berjasa membantu Kamu menjadi leader? Sampaikan terimakasihmu padanya.
  • Pikirkan juga, siapa mentee yang Kamu dorong untuk tumbuh? Siapa yang kamu ijinkan berdiri diatas bahumu demi terlaksana misi dan visi organisasi? Yuks terus lanjutkan. Siapa tahu orang yang Kamu bombing akan mengubah dunia.

Selamat berefleksi, selamat berkarya.